Matahari mulai lenyap
Warna hitam pekat mulai menyelimuti langit
Hujan pun turun saat itu
Rintikan air menjadi nyayian yang indah
Terkadang, terdengar suara kaki melangkah
Tepukan tangan meriah
Hentakan kaki, juga alunan musik
Saat seperti ini, duduk bersama orang yang kita cintai
Hanya hujan yang menemani dan menjadi saksi
Tak peduli berapa banyak orang yang berlalu lalang
Ah, indahnya saat itu
Indah memang ketika bersama
Andai waktu dapat berhenti saat itu juga
Menatapnya sambil penuh harapan dan impian
Berharap membangun masa depan bersama
Lalui sisa hidup dengannya
Aamiin..
Sabtu, 31 Mei 2014
Minggu, 25 Mei 2014
ADAPTASI DUNIA KULIAH
Hello
semuaaa, kayanya udah lama banget ya gue ga posting di blog yang ala kadarnya
ini. Akhir-akhir ini gak tau kenapa ini blog susah dibuka, maka dari itu gue
jadi ga bisa mosting. Tunggu.. tunggu.. loh kok gue malah curhat ya? *okesip.
Langsung aja nih, sekarang gue mau bahas tentang masa adaptasi gue ama yang
namanya penjara, eh salah maksudnya kuliah.
Udah
hampir satu tahun gue ngerasain apa yang namanya jadi mahasiswi. Yups, tentunya
Maba (baca: Mahasiswa Baru), bukan Mahasiswa Baheula atau Abadi. Oke..okee skip
bagian ini. Dateng ke kampus yang berlabel islam, tentunya gak pernah ada di
benak gue sedikitpun. Ternyata eh ternyata, yang gak pernah dipikirin itu malah
jadi jalan takdir gue sekarang. Yaaa.. menjalani hari-hari yang penuh
suka-cita, murung, cemberut, seneng, badmood,
cloudy, galau, dilema itu selalu ada
di hidup gue.
Berawal
dari gue yang masih jadi ciki-ciki yang unyu banget, lebay juga kayaknya masih
ya apapun itu, dimana kelakuan masa SMK belum bisa dilepasin. Masuk ke masa
Ospek, gue sebenernya sebel banget yang namanya Ospek, karena disini senior
pasti marah-marahin juniornya. Ini bisa aja jadi ajang pembalasan, gue paling
sebel dimarahin tanpa sebab, apalagi sampe sewot-sewotan ke depan muka gue. Oh
Tuhaaaaan... ah tapi itu pengalaman, jalani aja dan nikmati semuanya. Dimasa
Ospek ini, sebenernya itu ngelatih diri kita buat disiplin, tanggung jawab, dan
hal positif lainnya *tumbenbener.
Ospek
beres rasanya pengen teriak “yeaaaah,
beres.. MERDEKA!” seperti itulah kira-kira hehehe. Udah Ospek, masuk ke
semester 1 duuuh punya semuanya yang baru. Temen baru, kelas, ilmu dan gebetan
baru, eitsss yang terakhir engga deh :’) (engga salah lagi) :p.
Masa
ini masih jaim-jaimnya, kelakuan di kelas cuma diem aja, ngeliatin jendela
terus ngegalau. Upss bukan..bukan itu ko. Jadi, semester ini ya kita cuma
kenalan aja sama yang lainnya, mulai adaptasi. Awalnya berat memang, gue jenuh
sama yang namanya kuliah yang cuma gitu-gitu aja. Yaa.. misalnya di harkosin
dosen, nunggu jeda kelas yang jauh, tugasnya
yang ada-ada aja, sampe tugas yang bikin waktu bobo cantik gue tersita L.
Gue mikir emang bener kuliah itu kejam, gak kaya di FTV tuh kuliah kayanya enak
banget dah hahaha *Lol.
Ada
yang gue sebel lagi dari kampus gue itu ya masuk jam setengah 7 -__- itu
ngampus apa kuliah shubuh :’). Sampe sekarang gue masih suka males kalau ada
jadwal jam segitu, dateng ke kampus pasti masang muka bantal deh hihi. Kalau
pas SMK sih dateng jam segitu ya buat kultum, atau tadarusan huuhuhu. Oke sip
dunia ini sudah berbeda guys.
Eh
kayanya gue udah kepanjangan deh ceritanya, tapi sebenernya gue masih pengen
cerita banyak. Okee deh gue bakalan cerita masa-masa jenuh dan suka-cita kuliah
di postingan selanjutnya ya guys J. H2N!
HADAPI! HAYATI! NIKMATI!! *inside pamit.
Selasa, 11 Februari 2014
Open Recruitment BEMU, Program Awal PRESMA Unisba
Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEM-U) sedang membuka open recruitmen pengurus baru. Nuran Fiqolbi sebagai Presiden Mahasiswa, saat ini melakukan sosialisasi kepada LKM, UKM, dan BEM Fakultas di Unisba. Hal ini ditujukan untuk menghimbau para mahasiswa agar dapat aktif dalam organisasi kampus. Selain itu, Nuran juga akan melakukan sosialisasi dengan beberapa LKM dan UKM lainnya pada hari ini (11/02).
Salah satu BEM Fakultas yang telah dikunjungi adalah Syariah. Tanggapan dari fakultas tersebut dapat dikatakan baik. Terbukti dari adanya pihak yang menawarkan diri untuk menjaga stand pendaftaran. Hal ini juga diperjelas dengan adanya pernyataan dari salah satu mahasiswi Syariah yang berminat untuk bergabung dengan BEM-U. “Saya pengen membawa nama Syariah, dan berkecimpung di organisasi yang lebih luas lagi,” tutur Nadia Triana (20).
Selain melakukan sosialisasi, Nuran juga akan membuka stand pendaftaran mulai tanggal 12 Februari hingga 18 Februari 2014. Stand ini dibuka di empat tempat, yaitu Tamansari, Palasari, Ranggagading dan Ranggamalela. Setelah Open Recruitmen, ada mekanisme lainnya seperti screening mengenai keislaman, indonesia, juga mengenai Unisba sendiri.
Penerimaan pengurus baru ini ditujukan hanya untuk mahasiswa yang telah menempuh 55 sks. Hal ini dikarenakan BEM-U sendiri merupakan puncak organisasi di kampus. Sejalan dengan ini, Nuran menjelaskan bahwa sebagai Mahasiwa baru hendaknya ikut serta terlebih dahulu dalam organisasi dengan ruang lingkup sempit. “Mereka bisa ikut himpunan, UKM atau LKM yang ada untuk menambah pengalaman terlebih dahulu,” ujarnya.
Penerimaan pengurus baru ini ditujukan hanya untuk mahasiswa yang telah menempuh 55 sks. Hal ini dikarenakan BEM-U sendiri merupakan puncak organisasi di kampus. Sejalan dengan ini, Nuran menjelaskan bahwa sebagai Mahasiwa baru hendaknya ikut serta terlebih dahulu dalam organisasi dengan ruang lingkup sempit. “Mereka bisa ikut himpunan, UKM atau LKM yang ada untuk menambah pengalaman terlebih dahulu,” ujarnya.
Persiapan menuju Open Recruitmen pun sudah sampai kepada pembuatan spanduk, pamflet juga media sosial. Namun, meskipun upaya telah dilakukan tetap saja terjadi hambatan. Salah satunya adalah kurangnya publikasi terhadap mahasiswa yang tidak aktif di organisasi kampus. “Saya tidak tahu kalau udah mulai pendaftaran BEM-U, saya kira kurangnya publikasi,” tukas Jane (20), Mahasiswi Fakultas MIPA tersebut.
Berkaitan dengan hal tersebut, Nuran mengaku telah melakukan publikasi dengan optimal. Ia sengaja membuka pendaftaran untuk umum, dikarenakan untuk tercapainya partisipasi dari mahasiswa. “Saya sangat berharap sangat banyak yang ikutan, karena ini juga demi kebaikan universitas,” tutupnya. (Intan Silvia D
)Selasa, 04 Februari 2014
Alun-Alun Kota Cianjur Punya Tempat Gudang Ilmu
Ditengah
hiruk pikuk dan kemacetan pusat kota Cianjur ternyata masih terdapat tempat
yang asri dan sejuk. Selain itu, di depan Masjid Agung lebih tepatnya di
tengah-tengah Alun-Alun Kota terdapat satu bangunan yang berbentuk lingkaran
besar. Tempat itu merupakan Taman Bacaan yang baru saja diresmikan pada 4
Desember 2013 lalu oleh Bupati Cianjur yakni Drs. Tjetjep Muchtar Soleh.
Ide
didirikan tempat ini adalah agar anak muda dapat lebih kreatif lagi. Dan juga
memanfaatkan lahan yang telah disediakan. Hal ini dibuktikan dengan adanya
penjelasan dari salah satu petugasnya yaitu Ririn Saprina, “kita bikin ini
supaya anak muda yang datang ga cuma nongkrong saja tapi bisa juga membuka
wawasan,” ujarnya.
Taman
Bacaan ini memiliki 11 meja dan 11 kursi untuk para pembaca yang disediakan
diluar gedung, dan terdiri dari beberapa tiang berwarna coklat untuk penyangga
bangunan. Selain itu, bangunan yang berwarna hijau ini juga memiliki 9 rak
lemari.
Ketika
membaca buku sesekali akan terdengar suara orang yang sedang membangun rumah,
juga bunyi tin…tin… dari klakson
kendaraan. Dibawah bentangan langit biru yang luas, dan indahnya awan juga
pancaran sinar dari sang raja siang. Pembaca akan disuguhkan dengan pemandangan
yang sangat indah, sambil duduk mereka dapat melihat banyak pohon palem,
tanaman hias,capung dan kupu-kupu yang sedang berlalu lalang yang dapat
menyegarkan mata. Selain itu, mereka juga dapat menikmati indahnya sunset
ditempat ini.
Buku yang ada merupakan sumbangan dari pihak mesjid,
masyarakat juga pemerindah daerah, yang terdiri dari 90% tentang Agama Islam
seperti tasawuf, fiqih, sejarah islam, biografi, keislaman, fiksi, dan novel
remaja islami. Dan 10 % terdiri dari buku-buku umum, seperti ekonomi, kesehatan,
buku anak, buku pelajaran, bisnis, politik, sastra sunda dan lain sebagainya.
Buku-buku tersebut hanya dapat dibaca disekitaran taman dan tidak dapat dibawa
pulang. Hal ini diperjelas oleh Ririn, “kalau ada yang ketauan bawa pulang
bukunya maka kita laporkan ke pihak masjid karena kan taman ini tanggung jawab
masjid,” ucapnya sambil merapikan buku.
Langganan:
Postingan (Atom)