Selasa, 11 Februari 2014

Open Recruitment BEMU, Program Awal PRESMA Unisba

0 komentar
Presiden dan wakil presiden mahasiswa Unisba, Nuran Fiqolbi (Kanan) dan M. Jibral Imperial Day (Kiri) sedang memberikan surat undangan kepada Ketua BEM Dakwah Ivan Nurdin, Selasa (11/02). Surat undangan ini diberikan kepada seluruh UKM dan LKM Unisba yang berisi mengenai pembukaan perekrutan untuk pengurus  baru BEM-Unisba. (Agam Rachmawan)

Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEM-U) sedang membuka open recruitmen pengurus baru. Nuran Fiqolbi sebagai Presiden Mahasiswa, saat ini melakukan sosialisasi kepada LKM, UKM, dan BEM Fakultas di Unisba. Hal ini ditujukan untuk menghimbau para mahasiswa agar dapat aktif dalam organisasi kampus. Selain itu, Nuran juga akan melakukan sosialisasi dengan beberapa LKM dan UKM lainnya pada hari ini (11/02).
Salah satu BEM Fakultas yang telah dikunjungi adalah Syariah. Tanggapan dari fakultas tersebut dapat dikatakan baik. Terbukti dari adanya pihak yang menawarkan diri untuk menjaga stand pendaftaran. Hal ini juga diperjelas dengan adanya pernyataan dari salah satu mahasiswi Syariah yang berminat untuk bergabung dengan BEM-U. “Saya pengen membawa nama Syariah, dan berkecimpung di organisasi yang lebih luas lagi,” tutur Nadia Triana (20).
Selain melakukan sosialisasi, Nuran juga akan membuka stand pendaftaran mulai tanggal 12 Februari hingga 18 Februari 2014. Stand ini dibuka di empat tempat, yaitu Tamansari, Palasari, Ranggagading dan Ranggamalela. Setelah Open Recruitmen, ada mekanisme lainnya seperti screening mengenai keislaman, indonesia, juga mengenai Unisba sendiri.
Penerimaan pengurus baru ini ditujukan hanya untuk mahasiswa yang telah menempuh 55 sks. Hal ini dikarenakan BEM-U sendiri merupakan puncak organisasi di kampus. Sejalan dengan ini, Nuran menjelaskan bahwa sebagai Mahasiwa baru hendaknya ikut serta terlebih dahulu dalam organisasi dengan ruang lingkup sempit. “Mereka bisa ikut himpunan, UKM atau LKM yang ada untuk menambah pengalaman terlebih dahulu,” ujarnya.
Persiapan menuju Open Recruitmen pun sudah sampai kepada pembuatan spanduk, pamflet juga media sosial. Namun, meskipun upaya telah dilakukan tetap saja terjadi hambatan. Salah satunya adalah kurangnya publikasi terhadap mahasiswa yang tidak aktif di organisasi kampus. “Saya tidak tahu kalau udah mulai pendaftaran BEM-U, saya kira kurangnya publikasi,” tukas Jane (20), Mahasiswi Fakultas MIPA tersebut.
Berkaitan dengan hal tersebut, Nuran mengaku telah melakukan publikasi dengan optimal. Ia sengaja membuka pendaftaran untuk umum, dikarenakan untuk tercapainya partisipasi dari mahasiswa. “Saya sangat berharap sangat banyak yang ikutan, karena ini juga demi kebaikan universitas,” tutupnya. (Intan Silvia D
)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selasa, 04 Februari 2014

Alun-Alun Kota Cianjur Punya Tempat Gudang Ilmu

1 komentar


Ditengah hiruk pikuk dan kemacetan pusat kota Cianjur ternyata masih terdapat tempat yang asri dan sejuk. Selain itu, di depan Masjid Agung lebih tepatnya di tengah-tengah Alun-Alun Kota terdapat satu bangunan yang berbentuk lingkaran besar. Tempat itu merupakan Taman Bacaan yang baru saja diresmikan pada 4 Desember 2013 lalu oleh Bupati Cianjur yakni Drs. Tjetjep Muchtar Soleh.
Ide didirikan tempat ini adalah agar anak muda dapat lebih kreatif lagi. Dan juga memanfaatkan lahan yang telah disediakan. Hal ini dibuktikan dengan adanya penjelasan dari salah satu petugasnya yaitu Ririn Saprina, “kita bikin ini supaya anak muda yang datang ga cuma nongkrong saja tapi bisa juga membuka wawasan,” ujarnya.
Taman Bacaan ini memiliki 11 meja dan 11 kursi untuk para pembaca yang disediakan diluar gedung, dan terdiri dari beberapa tiang berwarna coklat untuk penyangga bangunan. Selain itu, bangunan yang berwarna hijau ini juga memiliki 9 rak lemari.
Ketika membaca buku sesekali akan terdengar suara orang yang sedang membangun rumah, juga bunyi  tin…tin… dari klakson kendaraan. Dibawah bentangan langit biru yang luas, dan indahnya awan juga pancaran sinar dari sang raja siang. Pembaca akan disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah, sambil duduk mereka dapat melihat banyak pohon palem, tanaman hias,capung dan kupu-kupu yang sedang berlalu lalang yang dapat menyegarkan mata. Selain itu, mereka juga dapat menikmati indahnya sunset ditempat ini.
            Buku yang ada merupakan sumbangan dari pihak mesjid, masyarakat juga pemerindah daerah, yang terdiri dari 90% tentang Agama Islam seperti tasawuf, fiqih, sejarah islam, biografi, keislaman, fiksi, dan novel remaja islami. Dan 10 % terdiri dari buku-buku umum, seperti ekonomi, kesehatan, buku anak, buku pelajaran, bisnis, politik, sastra sunda dan lain sebagainya. Buku-buku tersebut hanya dapat dibaca disekitaran taman dan tidak dapat dibawa pulang. Hal ini diperjelas oleh Ririn, “kalau ada yang ketauan bawa pulang bukunya maka kita laporkan ke pihak masjid karena kan taman ini tanggung jawab masjid,”  ucapnya sambil merapikan buku.

         
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
 
Copyright © Inside