prasangka buruk

saddam husein, presiden Irak, dikenal orang sebagai pemimpin bertangan besi. Ribuan kaum muslimin disiksa dan dibunuh di bawah pemerintahaanya yang kejam. Tapi siapa sangka sebenarnya ia hidup dalam ketakutan. Untuk menjaga keamananna ia tinggal dalam bunker yang tebal dan tidak bisa ditembus oleh bom biasa. belum lagi jagaan yang ketat.
Saddam pun amat curiga pada orang lain. Suatu ketika di dalam kamarnya terdengar suara "klik", mirip suara senjata dikokang. Demikian takutnya ia menyuruh seluruh pengawalnya untuk memeriksa semua ruangan , ia pun berpindah ke kamar lain dengan pengawalan ketat. Ternyata suara itu berasal dari termos belaka.
Begitulah, kecurigaan membuat perasaan kita tidak tenang. Kita merasa ada orang lain yang cemburu pada kebaikan kita. Sikap permusuhan selalu kita pasang saat berhadapan dengan siapapun, Jangankan kritikan, senyuman orang pun kita sangka sebagai ledekan. Kita menjadi orang yang terlalu sensitif, mudah tersinggung.
Cara melepaskan pikiram ini adalah selalu berfikir positif tentang orang lain. Tanggapi setiap kritikan sebagai sebuah perhatian bukan permusuhan . Keburukan kita yang dibicarkan oleh orang lain justru sebagai bahan perbaikan bagi diri kita. Andaipun mereka membicarakannya di belakang punggung kita, pasrahkan saja semua kepada Allah Swt.

Belajar Dari Bayi

percayalah, sebenarnya sejak lahir Allh swt sudah ngaruniakan pada kita kemauan kuat alamiah. ia disebut Gharizatul baqa', naluri mempertahankan diri. seorang bayi yang akan lahir meronta-ronta dalam rahim ibunya. ia punya keinginan untuk keluar dan hidup, karena bila tidak keluar ia akan mati. begitu kuatnya perjuangan sang bayi sampai membuat ibunya mengalami kontraksi yang hebat, dan Subhanallah persalinan pun berjalan sempurna. berkat kemauan alamiahnya untuk bertahan hidup sang bayi bisa merasakan dunia luar, berkumpul bersama kedua orang tuanya.
ketika sudah berada di luar, ia pun terus berusaha dengan kuat untuk bertahan hidup. ia belajar menghisap ASI, mengunyah, dan menelan makanan. Bayi juga belajar merangkak, berjalan sampai akhirnya mampu berlari. Semuanya berawal dari kemauan alamiah untuk bertahan hidup.
nah jika bayi yang lemah saja punya keinginan yang kuat bagaimana dengan kita ?
Allah sudah memebrimu akal dan raga yang sempurna. Kamu lebih hebat dari seorang bayi, maka peluangmu untuk menajdi orang yang lebih baik juga lebih besar.

POSITIF ALA RASULULLAH

kalau ada orang yang hebat sebagai pemimpin, tapi bisa mendalami perassan orang lain maka itu adalah Rasulullah Saw. sebegitu hebatnya sampai-sampai Michael Hart dalam bukunya yang berjudul "100 oranh Paling berpengaruh " menempatkan Rasulullah saw di urutan pertama.
Rasulullah Saw mengajarkan pada kita semua agar menjadi orang-orang yang berfikiran positif. bersabar saat mendapat musibah dan bersyukur saat mendapat kebaikan.
kunci kebahagian itu adalah berfikir dan bersikap positif. itulah yang di ajarkan oleh Rasulullah saw. pada kita, tidak ada kebahagiaan sebelum kita sendiri yang menciptakannya dalam pikiran dan sikap kita. karena bahagia itu bukan datang dari luar tapi dari dalam diri kita.

Jangan Bahagia di atas Penderitaan Orang Lain

bukan kebahagiaan namanya jika berada di atas kesusahan orang lain. sikap seorang beradab dan beriman saat melihat penderitaan orang lain adalah berempati dan bersegera memberikan pertolongan. ia nggak akan tenang jika melihat saudaranya tertimpa kesusahan. dan akan merasa bahagia apabila jika orang lain berbahagia,

Kesabaran
Kata sabar, kata yang memiliki makna yang indah.
Masih ingat kah dengan kalimat ini “sesungguhnya orang yang sabar dicintai Allah ”? memang kalimat ini sangat benar.
Rasulullah pun telah mengajarkan kita untuk bersabar. Namun, saya pribadi masih kurang dalam hal itu. Saya mencoba untuk sabar dalam menghadapi sesuatu tetapi hasilnya belum maksimal.

Walau demikian kita tetap harus berusaha untuk sabar. Ketika kita dibicarakan oleh orang lain memang perasaan kita sungguh tidak enak, apabila emosi kita tidak bisa di atur maka akan menyebabkan pertengkaran, tetapi dengan sikap kita sabar, dapat menahan diri dari emosi insya allah kita akan tenang. Yang saya tahu siapa yang membicarakan kita maka dosa-dosa kita akan terhapus sedikit demi sedikit, maka dari itu biarlah orang membicarakan tentang kita sekalipun mereka memfitnah, menjelekan kita.
Saya berbicara seperti karena saya juga pernah merasakan seperti hal itu, rasanya tidak enak.
Saya pun sedikit ragu ketika menulis karya ini, karena saya pribadi pun belum bisa sabar secara maksimal. Tetapi, untuk memberikan motivasi kepada yang membacanya saya pun menulis karya ini walaupun tulisan ini tidak begitu baik. Tapi saya berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja. Amin..:)