Rabu, 15 Agustus 2012

Manis Pahitnya Kehidupan Air :')

“Apakah itu cinta… apakah itu cinta… yang mampu melengkapi lubang di dalam hati….” Suara lagunya Judika yang minggu ini kujadikan nada dering ponselku terus berbunyi, aku menggeliat malas dan mencoba membuka mataku yang terasa sangat berat. Tapi tiba-tiba kantukku mendadak hilang saat kulihat nama Mr Tanah kekasihku terpampang di layar ponsel.

“Selamat pagi duhai H2O” terdengar suaranya dengan penuh kelembutan menyambutku dari bangunku.

“Ada apa sih pagi-pagi udah ganggu orang tidur aja” jawabku dengan nada sedikit kesal.

“Kamu lupa ya pagi ini kan kita mau jalan-jalan.”

“Jalan-jalan kemana?” Tanya ku heran.

“Biasa aku akan mengantar kamu untuk jalan-jalan ke kebun, dan kamu akan membuat para tamanan menjadi segar pasti mereka senang .“

“Ahh.. Kenapa mesti ke kebun sih? Bosen nih “

“Terus gimana klo nanti para tanaman itu layu ? Para tanaman itu jadi mati gara-gara kamu gak datang?”

“Baiklah Mr. Tanah”, akupun akhirnya mengalah, karena aku tidak tega.

Kututup teleponku, kupandangi keluar dan aku berterik “ahhh, Tanah kau sungguh campuran yang sangat memikat hatiku, bahkan kami dinobatkan sebagai senyawa dan campuran yang paling serasi di tahun ini. Awalnya kami bertemu di sebuah taman yang sangat ramai didatangi oleh manusia saat sore hari. Waktu itu dia senang sekali menatap senja. Dan jadilah kami pasangan yang serasi.

Pada saat itu kami sering jalan-jalan berdua mengelili taman yang ada di Indonesia, kami berniat baik membantu salah satu teman kami tanaman, pohon dan sebagainya. Karena tanpa ada aku dan tanah mereka tidak akan bisa tumbuh. Semuanya indah sekali sehingga aku ingin waktu berhenti saat itu, tetapi ada kabar buruk, aku mendapatkan bahwa dia selingkuh dengan musuhku yaitu api.

Dia dapat melakukan oksidasi cepat terhadap suatu material dalam proses pembakaran kimiawi, yang menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai hasil reaksi kimia lainnya. Dilihat dari kekuataanya kita sama, apabila aku marah besar aku bisa menimbulkan Tsunami, sedangkan bila dia marah dia akan membuat tempat tinggal manusia menjadi terbakar.

Aku tidak suka dia (Api), karena apapun yang dilakukannya akan menggangu saluran pernafasan manusia. Hutan bisa habis dalam waktu singkat karena api. Pepohonan, kayu, tanaman, hewan, dan manusia memang bisa hancur karena nyala api. Tapi tanah tidak. Sebaliknya, kebakaran hutan justru membuat tanah menjadi sangat subur sesudahnya. Mungkin itu sebabnya mengapa tanah bisa suka terhadapnya.

Selain itu bahkan dalam kondisi panas yang ekstrem, misalnya karena lava gunung berapi, tanah tidak musnah begitu saja. Seiring waktu, tanah yang tadinya membara diguyur cairan panas dari perut bumi malah menjadi tanah yang sangat subur dan siap ditanami. Maka berbagai jenis tanaman pun tumbuh, seolah sedang mengejek akal manusia.

Ternyata benar tanah sudah benar-benar mengkhianati cintaku , dia lebih memilih api yang menurutnya lebih membawa dia kebahagiaan. Kegalauan pun yang sering manusia gunakan ketika mereka sedih aku rasakan. Lalu aku menulis semua tentang tanah mantan kekasihku pada sebuah buku diari.

“Tanah, kau sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena kau mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan aku sekaligus sebagai penopang akar. Struktur kau yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Kau juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Tubuhmu yang terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Warnamu merupakan ciri utama yang paling mudah diingat manusia. Warnamu sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga putih. Selain itu, kamu dapat memiliki lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akibat proses kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Itulah yang membuat ku jatuh cinta padamu.”

Beberapa tahun pun berlalu dari kisah yang telah terjadi, aku tidak mungkin terus menerus berada dalam kepahitan cinta, aku pun mulai melirik temanku tanaman, aku merasa aku sangat cocok dengan dia karena fungsiku baginya adalah penyusun tubuh baginya, pelarut dan medium reaksi biokimia, medium transport senyawa,bahan baku fotosintesis, menjaga suhunya agar konsten, itulah mengapa aku sangat cocok denganya.

Aku bisa masuk kedalam tubuhnya. Dia umumnya menyerap/ mengisap air tanah oleh sistem akarnya, meskipun pada beberapa dari keluarganya yang sederhana seperti lumut kerak dan lumut daun mampu menyerapku dari sekitarnya secara langsung. Aku memasuki akar melalui bulu-bulu akar yang sangat halus yang berada seitar 6 mm setelah tudung akar. Sistem bulu akar ini memperluas permukaan aktif yang mampu menyerapku dan secara terus menerus diperbaharui sesuai dengan pertumbuhan akar menembus tanah.

Adaptasi Tumbuhan terhadap Kondisi ekstrim. Kekeringan merupakan situasi yang sering dialami olehnya, meskipun dipahami bahwa hujan bukanlah satusatunya faktor yang dapat menimbulkan. Suhu yang tinggi bisa juga memberikan pengaruh kekurangan ku ini. Bila musim kering itu bersifat periodik dan merupakan karakteristika daerah, maka dia yang berada di daerah akan memperlihatkan penyesuaian dirinya, berbagai cara penyesuaian ini tergantung pada tumbuhan itu.

Umumnya memperlihatkan reduksi dari daun dan dahan, memperpendek siklus hidup atau biji matang pada atau dekat permukaan, rambut akar bertambah banyak, sel kutikula menbal, dinding sel mengandung lebih banyk ikatan kipid, jaringan polisade berkembang lebih baik tetapi sebaliknya dengan bungakarang, sel dan ruang antar sel mengecil tetapi jaringan lignin membesar. Kecepatan fotosintesis, tekanan osmosa dan permeabilitas protoplasma meninggi dan diikuti dengan penurunan viskositas protoplasma, akibatnya perbandingan tepung dan gula menjadi besar, sehingga secara total tumbuhan menjadi tahan terhadap kelayuan.

Walaupun begitu dia tetap membutuhkanku, aku juga selalu ada untuknya kapan pun dia bisa. Dan akhirnya aku merasa bahwa kita bisa saling melengkapi disaat suka maupun duka. Dan dengan berjalannya waktu aku sudah bisa melupakan kenangan bersama Tanah. Sekarang aku hidup bahagia. Itulah kisahku sabagai air .

*Selesai*
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Inside